3 Pasar tradisional di Yogyakarta yang menjadi langganan wisatawan menjadi pusat ekonomi kreatif - WisataHits
Yogyakarta

3 Pasar tradisional di Yogyakarta yang menjadi langganan wisatawan menjadi pusat ekonomi kreatif

TEMPO.CO, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta setidaknya telah menyiapkan tiga pasar tradisional yang menjadi magnet kunjungan wisatawan untuk memperluas fungsinya. Tiga pasar tradisional yang menjadi langganan wisatawan adalah Pasar Beringharjo di Jalan Malioboro, Pasar Satwa dan Tanaman Hias (Pasty) Yogyakarta di Jalan Bantul, dan Pasar Prawirotaman di Jalan Parangtritis.

“Saat ini ketiga pasar ini sedang kami rancang agar fungsinya lebih luas, tidak hanya sebagai tempat jual beli kebutuhan pokok masyarakat, tetapi juga sentra industri kreatif,” kata Veronica Ambar Ismuwardani, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Jumat. 14 Oktober 2022.

Prioritas pengembangan industri kreatif didasarkan pada pertimbangan aspek politik, spasial, ekonomi, dan kesiapan sumber daya di masing-masing pasar.

Veronica mencontohkan Pasty Market dipilih karena memiliki lokasi yang strategis di gerbang selatan Kota Yogyakarta dan ruang yang cukup luas. “Pengembangan Pasty Market ini akan ditujukan untuk menjadi center penghobi dan keluarga karena ada produk-produk hias, hewan, adanya kawasan kuliner, arena skateboard dan pentas,” ujarnya.

Selain itu, pasar ini telah menyediakan fasilitas dan kegiatan pendidikan anak-anak Minggu pagi. “Jadi ketika sekeluarga datang ke Pasar Pasty, mereka bisa menikmati semuanya dimana para pedagang memiliki grup kesenian ketoprak dan pentas seni pertunjukan sangat mendukung,” kata Veronica.

Sementara itu, Pasar Prawirotaman yang berada di desa wisata asing kini juga sudah terintegrasi dengan kawasan wisata Sentra Batik Prawirotaman. “Untuk Pasar Prawirotaman tepatnya di lantai 4, kini telah digunakan sebagai digital training center bagi mahasiswa setiap Sabtu dan Minggu, serta co-working space dan exhibition di akhir pekan oleh para pelaku industri kreatif, ” ucap Veronica.

Untuk Pasar Beringharjo, karena sudah memiliki lokasi yang strategis di kawasan Malioboro, fasilitas seperti panggung atau atrium disiapkan di dalamnya untuk segera digunakan.Veronica mencontohkan di Pasar Beringharjo banyak kerajinan dan kerajinan yang pengrajin. berpikir mereka bisa melakukan workshop, seperti menggelar fashion show Jogja Mandiri pada awal Oktober tahun lalu.

Veronica mengatakan pengembangan ketiga pasar tersebut telah mewujudkan potensi Yogyakarta sebagai kota pelajar, kreatif, dan pariwisata. Dari 17 subsektor industri kreatif yang paling berkembang di Kota Yogyakarta saat ini adalah kuliner, fashion, kerajinan dan seni pertunjukan.

Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta mencatat saat ini ada sekitar 1.500 pelaku industri kreatif, 800 di antaranya di bidang kuliner.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya meminta pengembangan industri kreatif di pasar rakyat memperhatikan Master Roadmap Industri Kreatif yang sedang disusun. “Pengembangan industri kreatif di pasar tradisional ini perlu mempertimbangkan masalah pemanfaatan ruang, baik dengan sistem sewa atau sebaliknya,” kata Aman, yang mengatakan pengembangan ini tidak boleh menimbulkan persaingan negatif dan harus melibatkan komunitas pedagang.

Baca juga: Tour ke Desa Obelix Sleman, ada taman bunga yang luas dan mini farm

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terbaru dan berita unggulan dari Tempo.co di saluran Tempo.co Update Telegram. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram.

Source: travel.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button