3 Fakta Unik Tentang Kabupaten Ciamis yang Jarang Diketahui
TEMPO.CO, jakarta –Kabupaten Ciamis Kabupaten merupakan salah satu nama kabupaten di provinsi Jawa Barat di bagian selatan. Kabupaten Ciamis yang juga merupakan ibu kota Ciamis menyimpan hal menarik yang sayang untuk dilewatkan.
Asal usul nama ‘Ciamis’
Secara historis, Kabupaten Ciamis merupakan kerajaan Galuh. Saat itu, sebuah daerah di Kerajaan Galuh bernama Ciancang menjadi ajang perlawanan antara pasukan Kerajaan Galuh melawan tentara Mataram dan tentara kolonial Belanda. Pertempuran itu merenggut banyak nyawa di tempat kejadian. Konon setelah pertempuran berakhir, tempat Ciancang berbau amis dari darah pasukan yang tewas, sehingga dinamakan Ciamis.
-Jembatan ikonik dan legendaris yang terletak di Kabupaten Ciamis
Jembatan Cirahong adalah nama salah satu nama jembatan yang ikonik dan legendaris di Kabupaten Ciamis. Berawal dari dbmtr.jabarprov.go.id, Jembatan Cirahong yang terbuat dari untaian baja dan kayu tebal ini memiliki keunikan tersendiri, yaitu dua fungsi penyeberangan.
Baca juga: 4 oleh-oleh khas Ciamis yang wajib dicoba
Bagian atas perlintasan digunakan sebagai jalur kereta api, sedangkan bagian bawah digunakan untuk kendaraan roda empat atau roda dua. Jembatan Cirahong menjadi jembatan dek ganda atau dek ganda yang memiliki fungsi mode ganda alias 2 dalam 1 (dua dalam satu) dan satu-satunya di Indonesia.
-Rumah untuk desa yang memiliki seribu tabu
Salah satu kearifan lokal yang cukup terkenal di Kabupaten Ciamis adalah Desa Kuta yang terletak di Desa Karangnipal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciawis, Jawa Barat. Seperti dilansir repository.kemdikbud.go.id, Kampung Kuta terkenal dengan larangan yang harus dipatuhi baik warga maupun pendatang.
Larangan tersebut berasal dari amanat seluruh desa Kuta, sehingga dianggap sangat sakral. Kegagalan untuk mematuhi larangan ini dapat mengakibatkan bahaya atau kerusakan. Berbeda dengan ini, Kampung Kuta juga dikenal dengan sebutan Kampung Seribu Pantang.
-Contoh tradisi
Tradisi kunci lainnya di Kabupaten Ciamis adalah tradisi Misalin. Seperti dilansir Istoria Journal edisi 2019, nama tradisi ini berasal dari dua kata, yaitu “Mi” yang berarti “mengubah” dan “Copy” yang berarti “mengganti”. Tradisi Misalin sudah dilakukan secara turun temurun setahun sekali oleh masyarakat Ciamis dengan tujuan menjiplak jiwa agar lebih baik lagi menyambut bulan Ramadhan.
NAOMY A. NUGRAHANI
Membaca : Wisata Astana Gede Kawali dan Misteri Sanghyang Batu Bungkuk
Selalu update informasi terbaru. Tonton berita terkini dan berita pilihan di saluran Telegram “Tempo.co Perbarui”. Klik bergabung.
Source: travel.tempo.co
