Yogyakarta

265 kerajaan menampilkan atraksi budaya • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Karnaval budaya dalam rangkaian Festival Adat Budaya Nusantara II di kawasan Candi Borobudur berlangsung meriah pada Sabtu (10/12). Sebanyak 265 tokoh kerajaan dan lembaga adat dari seluruh nusantara hadir memamerkan atraksi budaya. Mereka mengenakan pakaian kerajaan mereka.

Parade budaya ini dimulai dari Tourist Information Center (TIC) dan diakhiri di Lapangan Kujon, Borobudur. Diawali dengan rangkaian prajurit atau bregada, dilanjutkan dengan berbagai pertunjukan adat, budaya dan kesenian dari berbagai daerah. Orang-orang mengalir di sepanjang rute yang dilalui.

Sebelumnya pada Jumat malam (12/9), para raja, sultan, dan pimpinan lembaga adat mengeluarkan pernyataan tentang ketahanan adat dan budaya bangsa. Setelah itu, acara dimeriahkan dengan pertunjukan-pertunjukan untuk melestarikan budaya bangsa. Seperti penampilan drama kolosal yang melibatkan sejumlah kesenian dari berbagai daerah di Tanah Air.

Ketua Umum Masyarakat Adat Nusantara (Matra) Andi Bau Malik Barammamase mengatakan seluruh rangkaian kegiatan memang terbuka untuk umum. “Termasuk kami juga membuka peluang penjualan UMKM di Jateng agar masyarakat Jateng bisa merasakan manfaatnya,” jelasnya usai pawai.

Ia menyampaikan urgensi kegiatan ini, yakni bagaimana pemerintah bisa melihat dan bekerja sama dengan raja atau sultan di nusantara. Terutama untuk melestarikan adat dan budaya yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita.

Selama ini menurutnya masih banyak orang yang tidak paham dan tidak menyukai Kebaya. Dengan adanya festival warisan budaya nusantara ini, kami berharap bisa membantu mereka membaca dan melestarikan apa yang sudah ada.

Apalagi, lanjutnya, adat dan budaya nusantara sudah hampir ditinggalkan masyarakat. “Makanya kita mulai mengadakan festival-festival untuk menunjukkan bahwa budaya kita masih lestari di nusantara ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPP Matra KGPAA Mangku Alam II mengatakan acara tersebut sebenarnya tidak diadakan tahun ini. Namun, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengutarakan niatnya dan berharap hal itu bisa dilakukan akhir tahun ini. Tujuannya agar para raja dan sultan berkumpul di Jawa Tengah dan membuat pernyataan.

Pada Jumat malam (9/12) mereka mengeluarkan pernyataan. Namun, semua raja dan sultan memiliki kewajiban untuk menjaga ketahanan adat dan budaya bangsa. “Ada pertunjukan pada Jumat malam. Sabtu pagi karnaval, malam wayang. Hari Minggu kita tutup dengan tour ke Dieng,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan ini memecahkan rekor. Karena belum pernah ada festival yang mempertemukan raja dan sultan dari 265 kerajaan dan lembaga adat. Ingatlah bahwa beberapa bulan yang lalu hanya ada 97 kerajaan yang berpartisipasi di Bali.

Tidak hanya kerajaan-kerajaan nusantara, namun juga para raja dan sultan dari Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia dan Jepang turut ambil bagian dalam kegiatan ini. “Tahun 2023 akan digelar di Sumbar karena relatif aman (sebelum isu pilpres). Tahun 2024 tidak akan kami adakan karena pesta demokrasi,” kata KGPAA Mangku Alam II.

Gubernur Ganjar Pranowo juga hadir dan disambut para raja dan sultan. Ia mengatakan, inilah kekayaan Indonesia yang perlu dijaga dan dikembangkan. Ia mengaku terkesan dan terharu karena rangkaian kegiatan Festival Budaya Tradisional Nusantara II berlangsung semarak.

Menurutnya, acara tersebut sangat menarik karena melibatkan masyarakat secara langsung. Secara tidak langsung, kegiatan ini menjadi ajang pengenalan berbagai seni dan budaya Nusantara. “Menarik sekali, banyak anak-anak dan masyarakat yang bisa melihatnya dan para peserta bisa menunjukkan budayanya. Partisipasinya juga bagus,” akunya.

Ganjar berpesan agar tetap bisa melestarikan dan mengembangkan seni budaya yang ada. Yang bisa menegaskan bahwa Indonesia kaya akan budaya. “Dan jangan lupa untuk mencatat dan mendaftarkannya agar tidak diklaim oleh orang lain,” ujarnya. (aya/laz)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button