12 ABK Kapal Cahaya Harapan Hati yang kandas di perairan Tanjung Emas Semarang berhasil dievakuasi - WisataHits
Jawa Tengah

12 ABK Kapal Cahaya Harapan Hati yang kandas di perairan Tanjung Emas Semarang berhasil dievakuasi

SEMARANG – Akibat kerusakan mesin kapal, sebanyak 12 ABK Kapal Cahaya Harapan Hati harus hanyut di perairan utara Semarang pada Sabtu (24/12). Beruntung, setelah berhasil dievakuasi, mereka berhasil diselamatkan oleh tim SAR gabungan.

Ke-12 orang itu, Muhamad Ramli, 42, asal Samarinda, berpangkat kapten. Lalu Indah, 21, asal Samarinda, jabatan First Officer; Novean Anggi, 30, asal Trenggalek, menjabat sebagai Kepala Staf 2; Dwi Cahyono, 50, asal Surabaya, posisi KKM; Isak, 34, dari Sulawesi, posisi insinyur 1; Darwis, 54, dari Sulawesi, posisi insinyur ke-2; Sapri Miri, 26, asal Makassar, posisi juru mudi 1; Abdul Rahman, 22, asal Makassar, posisi oil engineer; Jusiyadi, 18, asal Makasar, berprofesi sebagai juru masak; Ahmadi, 56, dari Jakarta, posisi mekanik; Andrianto, 42, asal Padang, posisi mekanik; dan Kukuh, 23, asal Grobogan, berposisi sebagai insinyur.

Kepala Biro SAR Semarang Heru Suhartanto mengatakan, kapal Cahaya Harapan Hati berangkat dari Surabaya sekitar pukul 12.00 pada Rabu (21/12) menuju Jakarta. Namun, saat tiba di Perairan Lamongan, terjadi kerusakan mesin. Setelah diperbaiki, kapal sudah bisa masuk ke perairan Semarang. Tapi untuk kedua kalinya mesin mati lagi.

“Pada Jumat (23/12) sekitar pukul 10.00 WIB, Kapal Cahaya Harapan Hati di-starter di Green Dam (pemecah gelombang) Semarang untuk perbaikan mesin. Namun malam belum juga usai, namun keadaan ombak di tengah air semakin lama semakin besar, mencapai empat meter. Seluruh awak kapal meminta bantuan untuk evakuasi,” jelasnya.

Berdasarkan informasi tersebut, Heru Suhartanto memerintahkan kepada Kapten Rigid Inflatable Boat (RIB) Maheri Apriyanto untuk melakukan pertolongan evakuasi dengan menggunakan air dan senjata search engine rescue. Kapal Ringan Harapan Hati diketahui memiliki panjang kurang lebih 40 meter dan lebar 10 meter.

“Saat tim SAR datang, diketahui area buritan sudah diterjang gelombang dan air laut sudah masuk ke geladak utama. 12 ABK dipindahkan ke area anjungan untuk evakuasi,” tambahnya.

Heru menambahkan RIB berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas menuju Dam Hijau dengan jarak tempuh 10 menit. Tidak ada korban luka dalam insiden ini. Dibutuhkan waktu 1 jam 30 menit untuk proses evakuasi dengan metode menurunkan. Ini adalah orang dengan tali yang kemudian ditarik ke RIB.

“Sekitar pukul 04.30 WIB, tim SAR berhasil mengevakuasi 12 orang dengan selamat. Kemudian dibawa ke Dermaga Tanjung Emas untuk diperiksa kesehatannya,” imbuhnya.

Kapal naas yang kandas di pemecah gelombang pelabuhan Tanjung Emas itu berangkat dari Surabaya menuju Jakarta. Namun karena cuaca di laut cukup ekstrim, kapal tidak bisa menahan kerasnya ombak.

Menurut pengumuman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Semarang, gelombang setinggi 4-6 meter kemungkinan terjadi di Laut Jawa bagian tengah. Di sejumlah perairan di Jawa Tengah, seperti Perairan Brebes-Pmalang, Pekalongan-Kendal, Semarang-Demak, Jepara, dan Pati-Rembang, kemungkinan akan terjadi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter.

Ombak dengan ketinggian yang sama juga berpeluang ditemukan di perairan Kalimantan Tengah-Barat. Cuaca hujan juga diperkirakan terjadi di wilayah ini, dengan angin barat-ke-barat bertiup dengan kecepatan 10 hingga 30 knot.

Meski demikian, Kabidhumas Kombes Pol M Iqbal Alqudusy meminta para nelayan dan masyarakat yang akan melakukan wisata di kawasan tersebut untuk berhati-hati. “Saat ini Polda Jateng telah melakukan upaya preventif melalui Ditpolairud, seperti: Tim SAR Polda Jateng juga disiagakan,” kata Kabid Humas, Sabtu (24/12).

Sementara itu, Polres Pantura diperintahkan untuk mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk memperingatkan masyarakat nelayan dan memantau perkembangan situasi. “Setiap pos polisi di sepanjang pantai utara telah diinstruksikan untuk bertindak sesuai dengan Kakerda (ciri kerentanan masing-masing daerah). Kami berupaya meminimalisir kerugian akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk di Laut Jawa. Karena itu, bisa berakibat fatal atau hal-hal yang tidak diinginkan,” jelasnya

Selain itu, Kabidhumas menyampaikan apresiasi kepada perusahaan atau pihak yang telah mengambil langkah pencegahan untuk tidak beroperasi saat kondisi laut belum bersahabat.

“Seperti perusahaan angkutan laut yang mengumumkan pembatalan pelayaran ke Karimunjawa. Tindakan pencegahan seperti ini harus diapresiasi. Keselamatan masyarakat tetap yang utama,” pungkasnya. (radarsemarang.id)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button