10 Provinsi Kaya di Indonesia, DKI Jakarta Pertama
TEMPO.CO, jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dari total 34 provinsi di Indonesia, 10 provinsi memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terbesar di tahun 2021. Menurut catatan BPS, APBD terbesar dimiliki oleh provinsi DKI Jakarta. Dengan begitu, DKI Jakarta menempati urutan pertama sebagai provinsi terkaya di Indonesia.
Berdasarkan hasil pencatatan BPS mengenai jumlah APBD di setiap provinsi, mayoritas APBD tertinggi di Indonesia berada di Pulau Jawa. Meski demikian, masih ada beberapa provinsi di luar Jawa yang masuk dalam daftar provinsi kaya di Indonesia. Salah satu hasil pengukuran tersebut didasarkan pada indikator berupa produk domestik bruto atau PDRB daerah.
Baca Juga: Jalan Tol Diperkenalkan Untuk Bantu Masyarakat Beralih Ke Angkutan Umum, DKI Tingkatkan Kapasitas
Adapun 10 provinsi yang masuk dalam daftar provinsi kaya di Indonesia berdasarkan APBD 2021 adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Papua, Aceh, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.
Sepuluh provinsi kaya di Indonesia
Lantas berapa kekayaan yang dimiliki masing-masing provinsi? Berikut rincian data anggaran pendapatan 10 provinsi kaya di Indonesia berdasarkan tingkat APBD masing-masing daerah.
1.DKIJakarta
Selain dikenal sebagai kota metropolitan, ibu kota Indonesia juga merupakan pusat perekonomian. Provinsi dengan jumlah penduduk 10.609.700 jiwa pada tahun 2021 ini memiliki pendapatan sebesar Rp72,18 triliun.
Anggaran DKI Jakarta secara keseluruhan meningkat drastis dibanding tahun 2020, yakni Rp55,8 triliun. Selain anggaran pendapatan, DKI Jakarta juga mendapat dana lebih dari Rp 12 triliun.
2. Jawa Barat
Posisi kedua ditempati Jawa Barat. Provinsi yang dipimpin Gubernur Ridwan Kamil ini memiliki anggaran pendapatan sebesar Rp41,47 triliun pada tahun 2021. Selain itu, provinsi dengan jumlah penduduk 48.782.400 jiwa ini memiliki anggaran pendapatan sebesar Rp3.243 triliun.
Baca Juga: APBD 2022 Setel di Bank Rp 123 T, Jokowi mempresentasikan strategi anggaran ke pemda
3. Jawa Timur
Pada tahun 2021, Provinsi Jawa Timur memiliki anggaran pendapatan sebesar Rp31,2 triliun. Total pendapatan provinsi beribu kota di Surabaya ini menurun dari tahun sebelumnya yakni Rp 31,6 triliun pada 2020. Rp 2.454 triliun pada 2022
4. Jawa Tengah
Meski UMR Jateng termasuk yang paling rendah gajinya di Indonesia, anggaran pendapatan yang dihasilkan Jateng cukup tinggi. Pada 2021, provinsi berpenduduk sekitar 36.742.500 jiwa ini memiliki anggaran pendapatan hingga Rp26,7 triliun. Pendapatan ini meningkat dari tahun 2020 yang hanya Rp25,39 triliun. Kemungkinan PDRB Jawa Tengah mencapai Rp 1.420 pada tahun 2022.
5.Aceh
Provinsi paling barat Indonesia ini masuk dalam daftar provinsi terkaya Indonesia yang wilayahnya berada di luar pulau Jawa. Pada 2021, Aceh akan memiliki pendapatan Rp 13,8 triliun. Pendapatan ini mengalami penurunan karena pendapatan Aceh sebesar Rp15,7 triliun pada tahun 2019 dan pendapatan Aceh sebesar Rp14,4 triliun pada tahun 2020.
6. Sumatera Utara
Provinsi yang terkenal dengan kain ulosnya ini memiliki pendapatan Rp 13,5 triliun pada tahun 2021. Total pendapatan Sumut meningkat cukup tinggi dari tahun 2020 yang hanya Rp 12,9 triliun. Pada 2019, provinsi berpenduduk 14.936.200 jiwa ini memiliki pendapatan Rp13,07 triliun.
Baca juga: APBD 2022 Rp 123 triliun tak terserap, Jokowi: Daerah bisa mulai hemat yayasan
7.Banten
Provinsi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat ini memiliki pendapatan Rp 11,6 triliun. Pendapatan ini meningkat dibanding tahun 2020 yang hanya Rp 10,3 triliun. Selain itu, provinsi yang terkenal dengan suku Baduy ini memiliki anggaran dana sebesar Rp4,38 triliun.
8. Sulawesi Selatan
Pada 2021 Sulsel memiliki anggaran pendapatan hingga Rp10,7 triliun. Anggaran pendapatan provinsi berpenduduk 9.139.500 jiwa ini meningkat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp9,36 triliun pada 2020 dan Rp9,57 triliun pada 2019.
9. Sumatera Selatan
Provinsi Sumatera Selatan menempati urutan ke-10. Provinsi ini memiliki anggaran pendapatan Rp 10,2 triliun. Anggaran provinsi berpenduduk 8.550.900 jiwa itu meningkat dibanding tahun lalu yang hanya sekitar Rp 9,27 triliun pada 2019 dan 2020.
Baca Juga: Jokowi Kritik Penyelesaian ABPD di Bank Rp 123 Triliun, Wali Kota Bogor: Tak Sengaja
Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.
Source: news.google.com
