10 Kabupaten Di DKI Jakarta Mengalami Gerakan Tanah, Ini Penjelasannya - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

10 Kabupaten Di DKI Jakarta Mengalami Gerakan Tanah, Ini Penjelasannya – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Foto Ilustrasi: Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan BPBD DKI Jakarta melakukan pencarian Kamis (6/10/2022) untuk mencari korban robohnya tembok sekolah di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta. Dalam kejadian itu, tiga siswa MtsN 19 tewas tertimpa tembok. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/YU

Solopos.com, JAKARTA – Tanah di 10 kecamatan di DKI Jakarta termasuk dalam status tanah bergerak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyatakan potensi gerakan tanah akan terjadi di delapan kecamatan di Jakarta Selatan dan dua kecamatan di Jakarta Timur.

Promosi Kartu Tokopedia menjadi Kartu Kredit Terbaik Versi Asian Banker Awards 2022

Kedelapan kecamatan di Jakarta Selatan yang menunjukkan potensi pergerakan tanah sedang adalah Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

Sedangkan dua kecamatan di Jakarta Timur mengalami pergerakan tanah yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo.

Baca Juga: Ini data 7 kecamatan di Sragen yang terdampak hujan lebat dan angin kencang

BPBD DKI mengatakan, peta prakiraan ini diperoleh dari hasil tumpang tindih data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) antara zona rawan gerakan tanah dan zona presipitasi.

Prakiraan daerah yang berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil overlay antara peta zona risiko gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan BMKG. yang diunggah pada Sabtu (12/03). .2022) diunggah).

Baca Juga: Jalan Menuju Pantai Siung Gunungkidul Tertimbun dan Terputus Longsor

Gerakan tanah sering diartikan sebagai longsoran, meskipun keduanya memiliki arti yang berbeda.

Gerakan tanah adalah proses bergeraknya massa tanah atau batuan searah dengan gerakan, mendatar atau miring, dari posisi semula.

Pergerakan ini dapat disebabkan oleh pengaruh gravitasi, arus air dan beban luar.

Baca Juga: Dipicu hujan lebat, longsor menimbun 4 rumah di Ciamis

Sementara itu, tanah longsor merupakan jenis gerakan tanah yang bergerak cepat.

Pada longsoran bidang lengkung biasanya pergerakannya lambat/merayap, namun akan merusak bangunan di atasnya dan runtuh sehingga membahayakan keselamatan penghuninya.

Pada peluncuran situs BPBD Kota Bogor, terdapat beberapa penyebab pergerakan tanah antara lain erosi, tanah jenuh air, gempa bumi dan material berlebih.

Definisi erosi

Erosi merupakan salah satu penyebab terjadinya gerakan tanah. Erosi dapat berasal dari berbagai jenis air tanah yang ada.

Salah satunya adalah erosi yang disebabkan oleh air hujan. Pergerakan tanah akibat erosi biasanya terjadi pada lereng yang curam.

Ini bisa terjadi karena lereng yang curam.

Hal ini bisa menjadi sangat berbahaya jika terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi saat musim hujan.

tanah yang tergenang air

Beberapa jenis tanah di Indonesia paling banyak menyukai air.

Tanah yang dapat menyerap air dengan cepat sangat berbahaya pada saat musim hujan tiba, karena pada saat intensitas hujan tinggi berbanding lurus dengan daya serap tanah yang juga tinggi.

Ketika tanah telah mencapai titik jenuhnya, ada kemungkinan tanah akan kehilangan daya dukungnya. Hal ini sering terjadi pada berbagai bencana berupa amblesan.

gempa bumi

Gempa bumi dapat menyebabkan penurunan muka tanah dan likuifaksi.

Gempa bumi merupakan salah satu jenis bencana alam yang dapat dikatakan sangat merata.

Terjadinya gempa bumi tidak berhubungan dengan sifat dan sifat tanah.

Karena kekuatannya terkadang cukup besar, efek negatif yang akan muncul akan berbeda.
Sebagai salah satu negara tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik, Indonesia merupakan negara dengan risiko seismik yang tinggi.

kelebihan muatan

Terakhir, banyak kemacetan yang terjadi di perkotaan. Risiko pergerakan tanah akibat beban berlebih bisa sangat nyata.

Pembangunan berkelanjutan yang mengabaikan aspek alam juga bisa menjadi penyebabnya.

Bahayanya adalah jika tanah bergerak, bangunan atau fasilitas akan runtuh.

Selain itu, pembebanan tanah yang berlebihan tanpa memperhatikan sifat dan karakteristik tanah juga sangat berbahaya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Apa itu gerakan tanah dan apa bedanya dengan tanah longsor?

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button