1.000 perwakilan Indonesia hadiri KTT API Awards 2022 di Banda Aceh » DIALEXIS :: Dialektika dan Analisis

Penghargaan API 2022. [Foto: for Dialeksis]

DIALEXIS.COM | Banda Aceh Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh terus berbenah dalam menyambut nominator API Award dari 54 kotamadya di Indonesia yang akan menghadiri acara Malam Puncak Penghargaan API ke-7 yang akan diselenggarakan di Gedung AAC Dayan Dawood, Banda, Aceh pada Jumat (25/11/2022).

M. Syafaat, Founder API Awards, mengungkapkan optimismenya dengan hadirnya para hadirin yang akan hadir langsung pada acara tahunan yang digelar di Sumatera Selatan tahun lalu.

“Sekitar 1.000 orang akan datang ke Banda Aceh untuk menyaksikan secara langsung,” kata Syafaat dalam keterangannya, Minggu (20/11/2022).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal optimis akan hal tersebut dan terus melakukan serangkaian persiapan untuk menyambut peserta API Prize ke Aceh. 3 kunci utama kunjungan wisata yang nyaman dijamin amenitas, akses dan atraksi.

“Kami terus berkoordinasi dengan asosiasi industri pariwisata seperti hotel, perusahaan rental mobil, tour operator dan fasilitas lainnya untuk tamu API. Beragam atraksi juga telah kami siapkan untuk memeriahkan Malam Puncak API Awards,” kata Almuniza Kamal didampingi Marketing Manager T. Hendra Faisal.

Disinggung soal kemenangan Aceh di ajang API Awards, menurut Almuniza, semuanya sangat bergantung pada dukungan masyarakat, khususnya masyarakat Aceh yang ikut andil dalam memilih objek wisata favoritnya di ajang ini.

“Optimis Aceh menang lagi tahun ini insya Allah,” ujarnya.

Persiapan Malam Puncak API Award 2022 hampir selesai. Acara ini tidak hanya menampilkan berbagai atraksi budaya yang menarik, peserta API Award dari 54 kotamadya di Indonesia, tetapi juga memanjakan berbelanja oleh-oleh khas Aceh.

Melalui pameran virtual bertema Pesona Tanoh Aceh, Disbudpar Aceh telah mengumpulkan beberapa produk menarik dari industri kreatif (ekraf) untuk dijadikan souvenir pameran virtual yang juga akan berlangsung secara offline di tempat tersebut.

“Layanan souvenir online ini merupakan nilai tambah yang perlu dikembangkan dalam pariwisata Aceh,” ujar Almuniza.

Sedikitnya ada 7 stand pameran kuliner yang menyuguhkan puluhan variasi menu khas Aceh di kawasan Khanduri. Stand akan diisi oleh asosiasi kuliner dan UMKM antara lain Mie Bardi, Station Coffee Premium, RM. Paga Ayee, Asosiasi Pengusaha Katering Indonesia, Sate Matang Pasti Rasa, Asosiasi Ahli Kuliner dan Rujak Bang Karuh (merek Indonesia Surya Master Chef asal Aceh).

Peserta pameran adalah UMKM kreatif dan kuliner di Aceh. Pameran ini juga menarik minat beberapa kabupaten/kota lain untuk berpartisipasi, antara lain Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kota Ambon, Provinsi Maluku dan Kabupaten Phak-Phak Barat Sumatera Utara. Peserta Pameran Kreatif menampilkan berbagai produk unggulan Kreatif dari berbagai kategori yaitu kuliner, tekstil, kerajinan tangan dan lain-lain.

Acara juga akan dimeriahkan oleh Keubitbit yang juga merupakan pemenang Indonesian Music Prize 2020 (AMI) yang secara sadar kembali ke kampung halamannya untuk memeriahkan API Prize.

Setelah sukses menyabet penghargaan AMI untuk kategori produksi musik dunia terbaik, grup musik etnik modern asal Aceh ini semakin ramai berkeliling belantika musik tanah air. Namun di sela-sela kesibukannya, Keubibitbit kembali menyempatkan diri berkunjung ke Aceh untuk memeriahkan acara malam puncak API Prize 2022.

“Kami ingin menunjukkan sisi kreatif anak Aceh, juga dalam musik. Banyak pemuda Aceh yang telah meraih kesuksesan nasional dan internasional, termasuk di dunia musik. Jadi tahapan-tahapan ini harus kita persiapkan agar anak-anak muda kita juga bisa menjamunya di rumah,” kata Almuniza.

Acara ini berlangsung secara hybrid, namun hanya tamu dan undangan yang dapat menyaksikan acara ini secara langsung. Masyarakat umum dapat menyaksikan Malam Puncak API Award 2022 melalui streaming di kanal YouTube resmi API Award dan juga di Disbudpar Aceh.[]

Source: news.google.com